Sabtu, 15 Agustus 2009
ERICK : HIPMI tetap Independen
Jumat, 24 April 2009
ERICK Hariyona : "Beri Ruang pada Pengusaha Muda"
“Kalau-kalau pembayaran kreditnya lancar, tentu tidak masalah. Tapi kalau sebaliknya, sang investor bisa saja lari ke luar daerah dan menyisakan persoalan terhadap Bank Nagari. Tapi kalau menggunakan jasa pengusaha, sebenarnya jauh lebih aman. Selain menetap, mereka juga mempertaruhkan jalannya nama baik usahanya,” kata Erick.
ERICK Hariyona : "Sengketa Lahan Masih Momok Investasi"
Agar permasalahan itu tidak berlarut-larut, pemerintah daerah diminta serius untuk menangganinya, sekaligus menciptakan kenyaman dan keamanan berinvestasi. Aspek itu cukup penting dan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Erick menambahkan, kasus yang sering dirasakan investor di Sumbar itu adalah perkara sengketa lahan perkebunan sawit dengan masyarakat setempat.
Di tempat terpisah, Rimaison Syarief SH, seorang praktisi hukum yang pernah menanggani beberapa perkara lahan perkebunan sawit di Sumbar mengatakan, tak dapat dipungkiri lahan perkebunan kerap dipermasalahkan. Baik antara warga setempat dengan investor. Sayangnya dalam penyelesaiannya, sikap pemerintah masih setengah-setengah. Seharusnya proaktif menyelesaikan sengketa lahan yang terjadi.
ERICK Hariyona : "Saudagar Minang Optimis Hadapi Krisis Global"
Dia menambahkan, di sektor bisnis, perkumpulan juga akan mengaktifkan jejaring melalui minang card dan penguatan sistem keamanan kebakaran pada perusahaan-perusahaan minyak di Sumatera Barat. Bahkan, Minang Trading House sudah dibangun di Jalan Kemang Selatan No. 6. Fahira mengakui, saat ini belum ada pembahasan anggaran dan pendanaan. Namun, nantinya sumber pendanaan akan diambil dari anggota Saudagar Muda Minang di masing-masing divisi, jejaring, dan beberapa bank pemberi kredit. Menanggapi menjamurnya warung makan Padang di Indonesia, Fahira mengatakan, perkumpulan berniat memfasilitasi bahan
Dalam kepengurusannya tambah dia, Saudagar Muda Minang akan bersinergi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Barat. Sementara itu, Ketua HIPMI Sumatera Barat Erick Hariyona mengatakan, optimistis proyek investasi Saudagar Muda Minang tidak akan terpengaruh krisis global. "Yang mengkhawatirkan adalah naiknya BI rate yang berpengaruh pada kredit usaha kecil dan menengan," kata Erick di tempat yang sama.
ERICK Hariyona : Ketua Umum BPD-HIPMI Sumbar (2008-2011)
“Seperti diketahui, beberapa dekade sebelumnya, HIPMI Sumbar termasuk salah satu yang diperhitungkan di kancah nasional. Nah, kami berkeinginan gezah dan marwah tersebut hendak kembali bisa tercipta,” ungkap Erick, sapaan akrab Erick Hariyona. Pengusaha muda kelahiran Padang, 23 Oktober 1982 itu juga menyebutkan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya program “Sejuta Entreprenuer” yang dicanangkan Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, 2007 lalu. “Program ini harus didukung. Karena, jika para entreprenuer sudah tercipta, otomatis lapangan pekerjaan tercipta. Dengan sendiri, jumlah anngka pengangguran akan bisa ditekan,” ungkap pengurus Kadin Sumbar dan Gapeksindo Sumbar itu.
Untuk merampungkan kabinetnya, Erick Hariyona yang ditunjuk sebagai ketua tim formatur dengan dibantu empat formatur lainnya; Rinaldo Azwar (Ketua Pengda sebelumnya), Bonny Hidayat Hans, Reza Sadat Shameini dan Syarbaini, berjanji akan tuntus dalam waktu dekat. “Paling tidak menjelang pelantikan, yang diperkirakan awal Juni mendatang, semuanya sudah rampung,” bebernya. Sebelumnya, Ketua Kadin Sumbar Asnawi Bahar sangat berharap kepada pengurus terpilih bisa mengayomi para pengusaha muda daerah ini. Dan kepada pengusaha muda yang belum bergabung dihimbau untuk berbaur. “HIPMI adalah organisasi tempat belajar bagi pengusaha muda. Banyak pengusaha muda nasional beranjak dari organisasi ini. Sebut saja misalnya, Jusuf Kalla, Agung Laksono, Fahmi Idris, Aburizal Bakri, Siswono Y. Sementara di tingkat